Pemkot Cilegon Pindahkan 400 Pedagang Lapak Tidak Resmi
Sedikitnya, 400 pedagang pasar Kranggot, yang berjualan di atas bahu jalan dan trotoar, dipindahkan ke kios atau lapak yang telah disediakan, yakni di belakang bagain timur pasar tersebut.
Dalam proses pemindahan tersebut sempat terjadi adu mulut antara Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Cilegon, Daih Darmawan, dengan sejumlah pedagang, Rabu (4/8).
Sejumlah pedagang mengatakan, mereka mau saja pindah ke lokasi yang telah disediakan, namun ketika mendirikan lapak di jalan dan atas trotoar, membayar biaya tempat lapak sebesar antara Rp5 juta sampai Rp7 juta. Sekarang diminta untuk pindah, bagaiamana pertanggungjawaban pembayaran uang tersebut.
Seorang pedagang, Ujang (35), mengatakan pedagang yang berjualan di lapak atas jalan dan trotoar atau saluran air, sudah membayar ke seseorang, sebesar Rp5 juta sampai Rp7 juta.
"Sekarang mau dipindahkan begitu saja, bagaimana pertanggungjawaban uang pembayaran tempat tersebut. Pada prinsifnya mau pindah, namun kembalikan dulu uang kami,"ujarnya.
Hal senada juga dikatakan pedagang lainnya, Dimiyati (42). Dikatakan, berjualan di lapak seperti ini, bukannya gratis, tapi bayar."Jadi jangan semena-mena memindahkan kami, dan harus dipertanggungjawabkan pembayaran lapak tersebut,"terangnya.
Dikatakan, berjulan di atas bahu jalan ramai pembeli, karena letaknya strategis. Namun bila pindah ke belakang, kemungkinan pendapatan menjadi berkurang.
Sedangkan seorang ibu yang berjualan rempah-rempah, cabe, bawang, dan jeruk nipis, mengatakan untuk bisa berjulan di lapak atas saluran air, membayar Rp6 juta, dan membangun lapak dari kayu, menghabiskan Rp1 juta.
Sekarang disuruh pindah, bagaimana tidak rugi. Lapak tempat berjualan di atas saluran air depan terminal angkutan kota, baru tiga bulan.
"Modal udah keluar banyak, keuntungan belum didapat, sekarang disuruh pindah. Nasib orang kecil selalu dijadikan sapi perahan,"ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Cilegon, Daih Darmawan, mengatakan mau bayar ke siapa, pihaknya tidak mau tahu, mereka tetap harus pindah, dan diberi waktu hanya sampai hari ini (Kamis 5/8).
"Saya tidak mau tahu, pedagang yang menggelar dagangan di atas bahu jalan, trotoar, di atas saluran air, hsrus pindah," ujarnya.
Dikatakan, di belakang sudah disiapkan tempat berjulan berupa kios dan lapak resmi jumlahnya sekitar 400 unit.
Dengan lokasi baru, kondisi pasar Krangot lebih tertib dan nyaman. Dan jalan di pasar tersebut menjadi lancar dan tidak semraut.
Ditanya pedagang itu telah membayar ke seseorang, Daih Darmawan mengatakan, itu urusan mereka dengan seseorang tersebut.
"Silahkan saja mereka menagih kepada yang bersangkutan,"jawabnya Daih enteng.
Dari pantauan, pemindahan lapak di atas jalan, trotoar, dan saluran air di pasar Kranggot mendapat pengamanan ketat dari Jajaran Polsek Kota Cilegon.
Pedagang yang bersedia pindah, mendapat kupon undian menempati lapak atau kios baru resmi dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar. (FbN/Sage)
0 komentar:
Posting Komentar