Integrated Expo 2010 bertema ”Discover Indonesia, the Beauty Unlimited” yang diselenggarakan KBRI Dhaka (11-13/5) akan mengantarkan perdagangan RI-Bangladesh 2010/2011 memasuki era US$ 1 milyar. Selain perdagangan, pameran tunggal tersebut juga mendorong pertumbuhan kerjasama pariwisata, seni-budaya dan pendidikan.
Sesuai dengan tema pameran, penyelenggaraannya bertujuan memberikan gambaran langsung secara utuh, benar dan tepat kepada 180 juta publik Bangladesh mengenai Indonesia. Pameran tersebut juga akan menjawab tantangan melalui pemanfaatan besarnya potensi pasar kedua negara. Indonesia telah menjadi salah satu partner dagang utama Bangladesh.
Keterangan ini disampaikan Dubes RI untuk Bangladesh, Zet Mirzal Zainudin dalam siaran pers KBRI Dhaka, Sabtu (15/5). Dijelaskannya pula hubungan Indonesia-Bangladesh yang belakangan ini menunjukkan peningkatan yang besar. Hal ini ditandai banyaknya aktivitas dan relisasi kerjasama di berbagai bidang. Kerjasama ini mencerminkan trend positif untuk peningkatan yang lebih kongkrit ke depan.
Ia menegaskan Indonesia-Bangladesh siap menyongsong era US$. 1 Milyar di tahun 2010. Pihaknya juga akan mendorong peningkatan 40% arus kunjungan wisata dari Bangladesh ke Indonesia. ”Peningkatan kerjasama tersebut negara dikarenakan kedua negara memiliki latar belakang dan persamaan dalam sejarah, budaya, agama serta nilai-nilai adat dan sosial,” tutur Dubes Mirzal.
Pameran tunggal tersebut, menurutnya, mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak di bangladesh dan Indonesia. Pembukaan Expo dilakukan oleh Menteri Perdagangan Bangladesh, H.E. Faruk Khan (11/5). Sementara itu peresmian Promosi Pariwisata dan Seni-budaya oleh Menteri Penerbangan Sipil dan Pariwisata Bangladesh, H.E. Ghulam Muhammad Quader pada sore harinya. ”Ini merupakan cerminan dukungan langsung Pemerintah Bangladesh terhadap penyelenggaraan Expo,” lanjutnya.
”Kedua Menteri Bangladesh tersebut siap mendorong era perdagangan RI-Bangladesh ke US$ 1 milyar. Mereka juga akan mendukung langkah-langkah promosi pariwisata dan budaya KBRI untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” papar Dubes Mirzal.
Pameran tunggal Indonesia ini dihadiri oleh sejumlah wakil Kementerian Budaya dan Pariwisata RI, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Padang dan Ketua Komite Bangladesh pada KADIN Indonesia. Perusahaan di tanah air ikut serta dalam pameran, diantaranya PT. Dirgantara Indonesia, PT. Sayap Mas Utama Wings Group, PT. Berlina Tbk, PT. Pabrik Tekstil Kasrie, Gendhis, PT. Yarsik Goramahottama, Olympic Furniture, Batik Maos Rajasa Mas Cilacap, CV. Indobishkek Rattan Furniture, PT. Inti Kanzen Motor Indonesia, dan DJSA Ltd (Joint Venture).
Sedangkan dari Bangladesh, turut berpartisipasi para importir produk Indonesia seperti MM Motor (Gajah Tunggal), Navana Limited (Toyota Avanza), Enam Motors (Ban Forceum), Nijhum Motor (Ban Bristol), Mun-Muns Ltd (Tas President), Union Associates (Kertas Sinar Mas), Galaxy Tour Ltd (menjual paket pariwisata ke Indonesia), La Shea Indonesian Spa & Salon, dan Nirwana Indonesian Mart.
KBRI mencatat one-on-one business contact turut mendominasi jalannya pameran. Calon buyer tidak saja dari Bangladesh, namun juga dari beberapa negara seperti Polandia, Inggris, Ukraina, dan Libya. Sejumlah kontrak bisnis berhasil terlaksana on the spot khususnya untuk mendatangkan furniture Indonesia dan Batik dengan nilai di atas US$ 100 ribu. Sejumlah deal yang masih dalam proses kelanjutan pembicaraan, di antaranya meliputi rencana untuk mendatangkan furniture, motor Kanzen, industri handuk, sabun, mie instant, makanan kering dan Batik ke Bangladesh.
Kemeriahan pameran semakin mengundang daya tarik dengan penampilan berragam promosi seni-budaya dan sajian aneka kuliner nusantara. (deplu.KBRI Dhaka/Sage)
Read More..
Read more...