Primkopti Kota Tangerang, Sempat Jatuh Kini Hadir Lagi
MENJAMIN ketersediaan kacang kedelai sebagai bahan baku utama produksi tempe bagi 554 anggotanya, Primer Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kota Tangerang setiap bulannya menyetok banyak kacang kedelai di gudangnya.
A Mustofa, Bendahara Primkopti Kota Tangerang, mengutarakan stok tersebut dilakukan karena setiap harinya masing-masing anggota biasa membeli sekitar 20 Kg-200 Kg kacang kedelai dari koperasi ini dengan harga sama dengan harga pasar. “Untungnya lagi anggota bisa mendapatkan kacang kedelai dengan dikirim langsung koperasi ke tempat usaha mereka.”
Mustofa, Bendaha PrimKopti Kota Tangerang
Walaupun pengiriman kacang kedelai ini hanya sampai pada koordinator-koordinator Primkopti di 13 kecamatan, di mana senlajutnya para anggota langsung membayar pengiriman tersebut setiap harinya kepada koordinator.
Mustofa menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya di setiap harinya itu, Primkopti memasok sekitar 15 ton kacang kedelai, yang setiap kilogramnya dihargai Rp 6.200. Dari penjualan tersebut setiap harinya Primkopti memperoleh untung sebesar Rp 2.400.000, sebab dari setiap kuintal penjualan kacang kedelai koperasi ini memperoleh untung sebesar Rp 16 ribu.
“Keuntungan diatas masih bersifat kotor belum dikurangi biaya transportasi pengiriman kacang kedelai,” jelasnya.
Bagikan SHU
Dari pengembangan usaha tersebut, Primkopti yang baru beroperasi kembali sejak 18 Pebruari 2008, kini telah memiliki aset harta sekitar Rp 500 juta.
Mustofa pun menginformasikan kelebihan anggota membeli kacang kedelai di koperasi karena nantinya keuntungan yang didapat dikembalikan lagi kepada anggota dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha (SHU) Primkopti Kota Tangerang di setiap akhir tahun.
“Sebab koperasi dibentuk kan bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” katanya. Misalnya besaran pembagian SHU pertama di akhir 2009, Primkopti mampu mengeluarkan SHU sebesar Rp 74 juta yang dibagikan kepada 554 anggotanya.
Pembinaan Bulanan
Sebagai salah satu koperasi binaan Diperindagkop Kota Tangerang, Primkopti pun selalu aktif memberi pembinaan kepada seluruh anggotanya melalui koordinator di masing-masing kecamatan. Pembinaan dari pengurus Primkopti sendiri digelar secara terjadwal setiap bulannya.
Terkait kemajuan usahanya, Primkopti yang mewakili seluruh anggotanya berharap harga kedelai bisa kembali stabil. “Kalau perlu pemerintah memberi subsidi kembali sehingga harga kedelai bisa kembali stabil seperti dulu,” kata Mustofa.
Sisi untung keberadaan Primkopti sendiri, diakui Mustofa, kini pedagang kacang kedelai di pasar tidak bisa semena-mena mempermainkan harga. ***