Siswa Berprestasi Sulit Melanjutkan?
Anggota Komisi V DPRD Banten Ananta Wahana mengatakan,banyaknya siswa yang berprestasi namun tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,hal ini disebabkan sistem pendidikan di Banten yang tidak bisa mewadai kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu,lanjut Ananta,perlunya evaluasi sistem pendidikan khususnya yang berkenaan dengan pemerataan akses sekolah bagi siswa miskin, terlebih mereka yang memiliki prestasi baik secara akademik maupun non akademik.
Pernyataan itu disampaikan Ananta ketika bergialog dengan Kepala SMPN 8 Kota Serang A.B.E Widanarto, di sekolah tersebut, Jumat (4/6) pagi. Dan hal itu berkaitan dengan siswa kelas 3 SMPN 8 bernama Subiantoro (15), hingga kini tak kunjung bisa meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena ketidakmampuan ekonomi keluarganya.Padahal, Subi siswa berprestasi. Ia adalah semifinalis kompetisi matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) SLTP se-Banten tahun 2010. Subi juga peringkat ketiga pada Olimpiade Sains-Fisika se-Kota Serang tahun ini.
"Sekolah harus membuat rekomendasi yang diteken kepala sekolah bahwa Subi adalah siswa miskin tapi berprestasi. Lampirkan pula nilai-nilai dan piagam prestasi yang pernah diraihnya. Kalau perlu sertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari pihak desa. Itu yang akan menguatkan pihak sekolah penerima untuk membebaskan biaya pendidikan untuk Subi," kata Ananta kepada Widanarto.
Widanarto menjelaskan, sesuai arahan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang, Subi diharuskan melanjutkan ke jenjang SLTA yang berada di wilayah Kota Serang. Meski demikian, secara pribadi, Subi ingin melanjutkan sekolah ke SMAN 1 Ciruas, Kabupaten Serang.
Pertimbangannya, letak SMAN 1 Ciruas tak jauh dari kediaman Subi,di Kampung Simangu, Desa Pager Agung, Kecamatan Walantaka,Kota Serang.
"Tidak mesti harus di Kota Serang. Jangan karena ego sektoral kemudian Subi dipaksakan harus sekolah di wilayah Kota Serang. Saya meminta dindik Kota Serang untuk segera berkoordinasi dengan pihak Kabupaten Serang mengenai hal ini. Kalaupun ada kuota 5 persen bagi siswa pendatang, seperti terjadi di banyaksekolah, Subi tetap harus menjadi prioritas di SMAN 1 Ciruas," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banten ini.
Atas semua masukan Ananta, Widanarto berjanji akan menindaklanjutinya dengan cara menemui Kepala SMAN 1 Ciruas Suparman.
"Subi termasuk siswa yang nilai UN nya tinggi. Jadi saya yakin, SMAN 1 Ciruas mau menerimanya," kata Widanarto. Sebelum ke SMPN 8, Ananta bersama sejumlah wartawan berkunjung ke kediaman Subi.
"Sebenarnya saya ingin anak melanjutkan ke SMA, tapi biaya dari mana," kata Supriah, ibu Subi,yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.Sementara Suba'i, ayah Subi, menderita sakit dan tidak bisa bekerja.(LLJ/FbN)