Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Rubah Perilaku Hidup Sehat
Kebiasaan perilaku hidup sehat, salah satunya tidak buang hajat sembarangan, dibeberapa desa di Kota Serang masih memprihatinkan. Tentu saja masyarakat, harus diberikan pemahaman dan wawasan pentingnya hidup sehat. Kebiasaan buang hajat sembarangan hampir dapat dijumpai di semua desa yang ada di Kecamatan Kasemen Kota Serang. Bantuan yang diberikan pemerintah baik melalui Dinas Kesehatan, atau melalui PNPM Mandiri, bangunan MCK ini tidaklah berumur panjang karena banyak yang dibiarkan rusak.
Dengan melihat perkembangan ini Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melalui Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) memcoba untuk memberikan pemahaman tentang pola hidup sehat dengan mengembangkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Menurut Aditya, Ketua Kelompok IX KKM Untirta mengatakan, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) merupakan langkah nyata untuk merubah pola hidup sehat yang ada di masyarakat. Dimana kebiasaan buang hajat sembarangan akan dapat teratasi bila niat untuk merubah pola kebiasaan tersebut lahir dari dalam diri masyarakat yang ada di Kecamatan Kasemen umumnya dan khususnya Desa Masjid Priyayi, apalagi Desa masjid Priyayi merupakan wilayah dalam Kota Serang.
Menurut Aditya saat berdialog dengan masyarakat, mereka (masyarakat, red) telah mengetahui bahwa kebiasaan buang hajat sembarangan itu tidak sehat, akan tetapi jawaban itu dibarengi dengan alasan yang kuat bahwa membuat WC itu mahal. Namun jawaban membuat WC mahal bukan suatu alasan yang tepat sekali, bila mana ada niat untuk merubah perilaku yang tidak sehat ke pola hidup sehat banyak langkah yang dapat di lakukan, terangnya.
Melihat kekompakan masyarakat Desa Masjid Priyayi saat memperingati Isra dan Mi'raz Nabi Besar Muhamad SAW sangat meriah, semua kampung memperingatinya dengan bantuan dana dari swdaya murni masyarakat. Bila ini dikaitkan dengan pola hidup sehat membuang hajat tidak sembarangan lagi, bila ada niat untuk merubah dapat di lakukan bersama-sama. Salah satunya yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
"Artinya membangun MCK atau WC secara swadaya dari masyarakat, dibangun oleh masyarakat, dirawat oleh masyarakat, dan untuk kepentingan masyarakat. Ini merupakan langkah nyata untuk merubah prilaku hidup sehat," Ujarnya.
Masih kata Aditya, bila dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan, masyarakat mampu untuk bersama-sama gotong royong agar pelaksanaan meriah dan berhasil. Merubah prilaku sehat juga harus bisa, karena kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Menyinggung dengan bantuan yang telah diberikan pemerintah baik itu melalui Dinas Kesehatan atau melalui PMPN mandiri, tidaklah berjalan dengan maksimal. Karena masyarakat tidak mau merawat dan memelihara MCK tersebut. "Bila niat itu datang dari masyarakat semuanya akan dapat teratasi," tegasnya. (Sofyan_Banten Ekspose)
0 komentar:
Posting Komentar