Februari 25, 2011

Sebagian Warga Sayangkan Aqua Hengkang

Pernyataan pihak manajemen PT Tirta Investama perihal niatnya untuk hengkang dari Padarincang ternyata disayangkan beberapa warga.


Salah seorang warga Barugbug, Amas Rahmanudin arif menyatakan, hal itu bisa menjadi sebuah preseden bagi pemerintah Kabupaten Serang. “Sebetulnya padarincang wilayah yang cukup bisa menawarkan berbagai kenyamanan. Tapi saya juga heran kenapa orang padarincang tidak cukup merasa nyaman dengan AQUA. Mungkin masyarakat Padarincang sebenarnya nyaman-nyaman saja. Cuma ada pihak-pihak lain yang kelihatanya punya agenda lain, atau punya tawaran konsep kenyamanan yang berbeda,” papar Amas.

Hal ini juga, kata Amas, telah di duga sebelumya, mengingat setahu Amas, cukup banyak warga yang senang bila pabrik tersebut berdiri. “saya sudah memprediksi hal ini sejak awal, karena yang saya tahu cukup banyak warga yang mendukung pembangunan pabrik tersebut,” lanjutnya.

Namun, tambah Amas, mungkin hal ini sudah menjadi takdir dan keputusan yang maha kuasa. “mungkin Allah sudah menakdirkan hal ini terjadi. Yang pasti, saya rasa banyak pihak kecewa dengan keputusan pihak perusahaan,” urai Amas.

Serupa dinyatakan salah seorang narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya. Warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pembangunan pabrik ini mengaku, dirinya sebenarnya sangat menyayangkan tindakan warga yang berakibat hengkangnya AQUA dari Padarincang. “saya sebenarnya senang waktu ada berita mau di bangun pabrik Aqua, berarti kan bisa bikin warung atau jualan di sekitar situ. Yah, hitung-hitung nambah pengasilan. Tapi, entah kenapa warga disini banyak yang tidak ingin pabrik itu dibangun. Yang saya dengar sih, anak-anak mudanya yang komporin warga. Saya takut, jadi saya diam saja,” paparnya.

Warga ini juga berharap, masalah tersebut bisa di selesaikan dengan jalan damai. “meskipun saya tahu tabiat warga Padarincang. Tampaknya sulit jika AQUA masih akan dibangun. Tapi, semoga saja mereka (warga-red) di bukakan hatinya dan masalah ini bisa diselesaikan secara damai,” katanya.

Sementara, Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang ditemui usai Seminar Hari Keluarga menyatakan, pihaknya mungkin kurang melakukan pendekatan terhadap warga sekitar lokasi pabrik. “mungkin Pemkab kurang melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan warga. Tidak ada yang perlu disalahkan dalam kasus ini. Hal ini akan menjadi perhatian dan referensi kita ke depan supaya peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi,” ujar Tatu seraya memohon doa agar masalah ini bisa berakhir baik.

“Hal ini pasti akan menjadi catatan buruk bagi perusahaan–perusahaan. Akan cukup sulit memulihkan kepercayaan mereka kelak. Namun, kita akan mencoba bangun kembali kerjasama dengan perusahaan lain, tapi harus berhati-hati menjaga perasaan dan suasana lingkungan sekitar warga,” tambahnya. Namun, perihal Surat Keputusan Bupati yang hingga kini belum dicabut, Tatu menjelaskan dirinya masih belum tahu. “kita lihat saja nanti, pak bupati belum membicarakannya,” tutur Tatu. (007)

0 komentar:

suara anda:

ShoutMix chat widget

Pengunjung Ke:

Pengikut

Lorem Ipsum


  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP