Antisipasi Krisis Pangan, Perlu Ada Sentra Padi
Jumlah produksi padi yang berlimpah di wilayah Provinsi Banten, tak dapat menjamin tidak terjadinya krisis pangan daerah. Untuk mengatasi kemungkinan terburuk dalam persoalan krisis pangan itu, diperlukan sentra-sentra padi di sekitar areal produksi.
Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Provinsi Banten Hudaya mengatakan, kendati jumlah produksi padi di wilayah Provinsi Banten berlimpah, namun kebutuhan beras masih di datangkan dari luar daerah lain. “Ini memang ironis dan perlu ada upaya perbaikan,” katanya.
Menurut Hudaya, perlu ada perbaikan inprastruktur agar biaya produksi padi menjadi beras tidak menjadi mahal dan memberatkan konsumen namun tetap memberikan keuntungan bagi produsen. “Selain membangun dan memperbaiki inprastruktur, saya pikir perlu dibuat sentra-sentra padi di sekitar wilayah produksi atau di sekitar persawahan,” katanya.
Sentra padi harus dilengkapi dengan alat pengering katanya, agar kualitasnya tetap baik. “Kalau sentra ini ada dan inprastruktur diperbaiki, maka surplus padi yang dimiliki Banten juga akan menjadi surplus beras,” tegasnya.
Sementar itu Pemerintah Provinsi Banten optimistis target produksi gabah kering giling (GKG) 2011 sebesar 2.089.382 ton akan tercapai, tidak akan menurun dibanding tahun 2010. “Kami yakin target produksi itu tercapai karena sudah diperhitungkan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang.
Agus mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan produksi padi pada 2011, diantaranya melalui perbaikan saluran irigasi yang saat ini hanmpir 50 persen dalam kondisi rusak, kordinasi dinas pertanian provinsi dengan kabupaten/kota serta pembangunan ‘pilot project’ pertanian di kawasan pantai utara Banten, dengan pola pertanian satu kesatuan hulu sampai hilir melalui budidaya pertanian ramah lingkungan.
Sehingga dengan uapaya tersebut, kata Agus, diharapkan target produksi padi pada 2011 sebesar 2.089.382 ton gabah kering giling (GKG) bisa tercapai. Target tersebut jauh lebih tinggi dari 2010 yang mencapai 2.048.152 ton.
Dengan demikian, Banten berhasil memberi kontribusi sebesar 3,6 persen terhadap produksi beras nasional pada 2010 dan akan ditingkatkan pada 2011 minimal hingga 5 persen dengan target produksi 2.089.382 ton gabah kering giling tersebut.
Badan Pusat statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat, luas tanaman pada akhir Desember 2010 mencapai 165.918 hektar, jumlah tersebut lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 100-150 ribu hektar. Menurut catatan BPS produksi padi Provinsi Banten tahun 2010 sebesar 2,05 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), jumlah tersebut meningkat sebesar 199,04 ribu ton (10,76 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2009. (Moel)
0 komentar:
Posting Komentar