Gunung Taka Siap Urug Proyek KS-Posco
Gunung Taka yang berada di Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, mulai dibongkar. Pembongkaran dilakukan lantaran Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi sudah menerbitkan surat izin galian untuk kepentingan urukan PT Krakatau Posco ini.
Dimulainya pembongkaran Gunung Taka, ditandai dengan syukuran yang digelar PT Delimas Lestari Jaya, selaku pemilik lahan pegunungan; PT Waskita Karya, selaku pelaksana urukan lahan PT Krakatau Posco, dan PT Krakatau Steel, selaku panitia pengadaan proyek tersebut, di areal Gunung Taka, Kamis (7/5) pagi.
Haeruji, yang mewakili Direktur PT Delimas Lestari Jaya, di sela acara, mengatakan bahwa Gunung Taka memiliki luas 120 hektar, yang akan dibongkar selama satu tahun. Jika sudah berjalan normal, kata Haeruji, angkutan tanah tersebut akan padat, yakni hingga 300 rit per hari.
“Gunung Taka ini dibeli dari masyarakat oleh PT Delimas Lestari Jaya, kemudian dijual kepada PT KS. Yang melakukan pembongkarannya PT Waskita Karya,” ujar Haeruji, seraya mengatakan bahwa truk yang mengangkut tanah urukan tersebut akan ditutupi terpal sehingga tidak berceceran ke jalan. “Kalau pun ada tanah yang berceceran, ada petugas khusus yang membersihkan dan menyiram jalan,” Haeruji menandaskan.
Wakil Direksi Wakita Karya Dono menegaskan bahwa syukuran tersebut menandai dimulainya eksploitasi Gunung Taka untuk urukan PT Krakatau Posco. “Kita sangat bersyukur pak walikota sudah menerbitkan izin untuk aktivitas galian gunung ini. Semoga dalam berjalan lancar,” ujar Dono.
Manajer Teknologi dan Development PT KS Sulistiyadi dalam sambutannya mengakui bahwa dalam perjalannya nanti, aka nada persoalan di lapangan, baik persoalan sosial, kebisingan, maupun yang lainnya. Terkait hal ini, katanya, pihak PT KS meminta agar dimaklumi dan apabila ada persoalan bisa diselesaikan secara baik-baik. “Proyek galian ini akan berlangsung satu tahun. Karena itu, friksi yang terjadi di lapangan sangat dimungkinkan. Jika itu ada, kami mohon dimaklumi,” ujar Sulistiyadi.
Sekmat Ciwandan Mukmin, yang hadir mewakili camat, membenarkan bahwa walikota sudah menerbitkan izin galian Gunung Taka. Meski demikian, Mukmin tidak menjelaskannya secara terperinci. “Angkutan truk ini akan melintasi JLS (jalan lingkar selatan) sejauh 6 kilometer. Kerusakan JLS yang 6 kilometer itu akan menjadi tanggung jawab PT KS dalam pemeliharaanya, selama proyek ini berlangsung,” ujar Mukmin.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ciwandan Masrial Mamun mengatakan, seluruh masyarakat harus mendukung proyek ini, demi kemajuan Ciwandan khususnya.
Meski demikian, kata Masrial, pihak pelaksana proyek juga jangan hanya mementingkan keuntungan sendiri, tetapi harus memperhatikan masyarakat Ciwandan, khususnya dua kelurahan yang dilintasi, yaitu Randakari dan Kepuh. “Masyarakat juga harus diperhatikan, jangan hanya pahitnya debu tanah saja, tanpa ikut menikmati keuntungannya,” Masrial mengingatkan.
Dalam acara tersebut, pihak PT Delimas Lestari Jaya menyerahkan bantuan untuk 100 anak yatim dan janda tua.
Sebelumnya, sejumlah orang mengatasnamakan konsorsium pengusaha galian Gunung Taka Ciwandan, mendatangi kantor proyek pengurukan Krakatau Posco yang tengah digarap oleh PT Waskita Karya, Selasa (05/04). Kedatangan mereka di kantor yang beralamat di Link Lijajar, Kecamatan Ciwandan tersebut, dalam upaya mempertanyakan quarry (material galian) di Gunung Taka, yang hingga kini belum dipergunakan oleh PT Waskita Karya dalam pengurukan lahan Krakatau Posco.
Direktur Operasional Konsorsium Pratikno, kepada wartawan menyatakan, selama ini informasi yang berkembang di masyarakat, bahwa proyek pengurukan Krakatau Posco yang saat ini tengah berjalan menggunakan material tanah dari Gunung Taka.
"Memang kontrak kita sudah ada, bahwa tanah 9 juta meter kubik dari Gunung Taka akan dipakai untuk urukan Krakatau Posco. Kenyataannya sampai saat ini, kita belum bekerja sama sekali. Belum ada kegiatan apa-apa di Gunung Taka. Kita datang kesini juga untuk mempertanyakan kejelasanannya," ujarnya. (Ibn)
0 komentar:
Posting Komentar