Perbaikan Jalan, Warga Cilegon Menolak Jika Asal-asalan
Kendati desakan oleh sejumlah kalangan agar kerusakan Jalan Raya Cilegon-Anyer segera ditangani oleh pemerintah sudah mulai ada titik terang. Karena Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (SKPJN) Wilayah II Provinsi Banten telah menegaskan bahwa jalan tersebut akan dibangun pada tahun ini.
Namun sejumlah elemen di Kota Cilegon menyatakan menolak dilakukannya pembangunan Jalan Raya Cilegon-Anyer, jika pembangunan yang dilakukan hanya dalam bentuk perbaikan seperti beberapa waktu lalu.
“Kami tidak terima jika kerusakan Jalan ini hanya ditangani dengan menambal aspal yang rusak. Karena, jalan ini sudah berkali-kali diperbaiki, akan tetapi, tidak lama setelah perbaikan, selalu saja rusak kembali,” kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, dan Umum (F-SPKEP) Kota Cilegon HM Juju Adiwikarta.
Juju mengatakan, jika pemerintah benar-benar ingin melakukan perbaikan, maka selayaknya tidak hanya dilakukan penambalan, tetapi harus dilakukan peningkatan kualitas material jalan tersebut. “Tidak bisa tidak, harus dilakukan betonisasi jika Jalan Raya Cilegon-Anyer ingin bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Bagaimana tidak, yang melintas di jalan ini bukan kendaraan kecil, tetapi kebanyakan truk-truk industri yang mengangkut barang dalam jumlah tonase sangat tinggi,” tegas Juju.
Senada, Direktur Eksekutif Komunitas Pecinta Lingkungan (KPL) Cilegon Ibrohim Aswadi. Bahkan, Ibrohim mengancam jika perbaikan yang dilakukan hanya asal-asalan. Maka ia bersama elemen lainnya, akan mengerahkan massa untuk menghentikan paksa proyek pengerjaan jalan tersebut. “Kalau nanti di lihat pembangunan masih asal-asalan seperti yang lalu, kami tidak segan-segan untuk memaksa berhenti pekerjaan tersebut nantinya,” tegas Ibrohim.
Menurut Ibrohim, selain peningkatan kualitas jalan, yang perlu diperhatikan juga adalah drainase dan trotoar di sepanjang Jalan Cilegon-Anyer. “Kerusakan sering terjadi karena air hujan sering menggenangi jalanan ini. Bisa di lihat, sebagian besar jalan ini tidak ada saluran air disisi kanan-kirinya, termasuk juga trotoar. Akibatnya, tanah dan air terbawa dari pinggir ketengah jalan. Sehingga berlumpur jika turun hujan, dan berdebu jika datang panas,” ujar Ibrohim seraya menambahkan, cukup banyak pengguna jalan yang mengalami kecelakaan pada saat melintasi di jalan tersebut.
“Biasanya mereka jatuh pada malam hari atau pada saat hujan turun. Jika tidak biasa lewat jalur ini, pengguna jalan bisa berada dalam kondisi bahaya.”
Sementara itu, Kepala SKPJN Wilayah II Provinsi Banten Abdul Razak Adiwidjaya mengatakan, Jalan Raya Cilegon-Anyer akan ditangani pada 2011 ini karena merupakan program Strategic Road Infrastruktur Project (SRIP). “Kontraktor pelaksananya PT Istaka Karya, berdasarkan kontrak pada tanggal 15 Desember 2010. Saat ini kontraktor tersebut sudah mulai bekerja di lapangan,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar