Desember 01, 2010

Pesawat Latih STPI Curug Jatuh, Bangkai Pesawat dan Pilot Belum Ditemukan

Pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, dengan nomor PK TB 10, PK-AK-GM jatuh diperairan sekitar Pulau Kubur Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Rabu pagi (1/12), sekitar pukul 08.15 WIB.

Pesawat latih milik STPI Curug yang diawaki siswa taruna, Reza Faruqi dengan tujuan Lampung itu, jatuh di laut sekitar 2 mil atau tiga kilometer dari Pos Polair Polda Banten, Grenyang Bojonegara, Pulauampel Bojonegara, Kabupaten Serang.

Saksi mata, Suparjo selaku Kapten Kapal Suport Station II (SS2), dan Hendra Sundjoto (ABK), membenarkan melihat pesawat jatuh beberapa mil dari kapalnya sekitar pukul 08.15 WIB.

Dikatakan keduanya, sebelum jatuh di tengah laut lepas, pesawat tersebut terlihat terbang limbung dan miring, lalu jatuh ke laut dengan posisi kepala pesawat terlebih dahulu.

"Kapal kami kebetulan sedang lego jangkar tidak jauh dari lokasi pesawat itu terjatuh. Kami menyaksikan langsung pesawat itu saat jatuh. Selanjutnya, kejadian itu kami laporkan melalui HT ke Pos Polair Grenyang Bojonegera,"ujar kedua saksi.

Kepala Pos Polair Grenyang Bojonegara, Brigadir Turip, ketika dikonfirmasi, membenarkan peristiwa tersebut.
Menurut Turip, dari laporan yang diterima, pesawat latih milik STPI Curug itu, diperkirakan jatuh di koordinat 05'07'-B45 Lintang Selatan, dan 106'08-037 Bujur Timur, atau sekitar 2 mil laut dari pelabuhan Rakyat Grenyang di Bojonegara.

"Setelah menemukan titik kordinat, sekitar pukul 10.00 WIB, kami langsung melakukan pencarian menggunakan Kapal Patrili Polair 007 Pipit, bersama kapal Patroli KRI Tamposo,"ujar Turip.

Dikatakan Turip, dari hasil penacarian sementara disekitar jatuhnya pesawat latih STPI itu, ditemukan jok pesawat, sandaran kepala, serta dokumen penerbangan berupa kartu siswa pilot, peta, dan lisensi terbang.

Sementara, awak pesawat tak berada di lokasi jatuhnya pesawat."Dalam dokumen yang kami temukan, diketahui pesawat itu ditumpangi tiga orang, yaitu dengan Pilot Ari Aditya, siswa taruna Reza Faruqi, dan insruktur pesawat, Tubagus YB,"ujarnya.

Upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan Polair Polda Banten, Lanal Banten serta Badan SAR Nasional masih belum menemukan bangkai pesawat.

Dugaan sementara, penyebab jatuhnya pesawat latih tersebut, karena faktor cuaca. Diketahui, Rabu pagi (1/12), gelombang di perairan Selat Sunda sedang tinggi, serta hujan lebat disertai angin kencang.

Kapal cepat yang biasa melayani jasa penyeberangan lintas Merak-Bakauheni, bahkan tidak beroperasi menyusul gelombang tinggi di Selat Sunda.

Sementara itu, Rinto Yuwono dari Dinas Perhubungan Banten, didampingi Komandan Kapal Patroli KRI Tamposo, Lettu Joserizal Jan, mengatakan, awak kapal yang berada didalam pesawat milik STPI yang jatuh, hanya satu orang, yakni Reza Faruqi.

"Agar tidak simpang siur, berdasarkan hasil koordinasi yang kami lakukan dengan bapak Sudirman, selaku Kasi Keselamatan Penerbang Curug Tangerang, ditegaskan, pesawat KASA PK 62 B milik STPI Curug Tangerang, saat jatuh hanya diawaki satu orang, yaitu Reza Faruqi,"katanya. (yus)


Keterangan Foto : Upaya pencarian jatuhnya pesawat latih milik STPI Curug Tangerang di perairan sekitar Pulau Kubur, Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten menggunakan Kapal Patroli KRI Tamposo, serta dokumen yang ditemukan terapung oleh Tim SAR dari Polair Polda Banten, Lanal Banten, dan PT SMI.(FbN)

0 komentar:

suara anda:

ShoutMix chat widget

Pengunjung Ke:

Pengikut

Lorem Ipsum


  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP