Oktober 02, 2011

Bangun SMKN Solear, Pemprov Banten Dinilai Gegabah

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dinilai terlalu gegabah membangun proyek Unit Sekolah Baru (USB) SMKN Solear di Desa Pesanggarahan, Kecamatan Solear. Padahal, sekolah yang dibangun senilai Rp1,4 miliar dari APBD Pemprov Banten itu berdiri di atas lahan bukan milik Pemkab Tangerang.

“Pemprov Banten terlalu berani, dengan langsung melaksanakan proyek pembangunan SMKN Solear. Padahal, lahan itu masih milik pengembang perumahan Kirana,” ujar anggota DPRD Kabupaten asal Dapil I Dedi Sutardi.

Dedi yang juga sebagai Ketua Komisi C Bidang Anggaran dan Aset ini berjanji akan mendalami persoalan pembangunan SMKN Solear ini. Pihaknya akan mempertanyakan kepada Badan Pengolahan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) terkait sejauh mana proses penyerahan fasos fasum milik PT Kirana Surya Perkasa tersebut.

“Saya mau tanya dulu BPPKAD tentang penyerahan fasos fasumnya. Kalau memang itu belum diserahkan, sama artinya sekolah itu dibangun diatas lahan milik orang lain dan itu melanggar,” katanya.

Terkait adanya pembangunan USB SMKN Solear sendiri, Dedi Sutardi, warga Solear ini mengaku tidak mengetahui adanya pembangunan sekolah tersebut. “Saya tidak tahu, kapan peletakan batu pertamanya, kapan mulai proyek dikerjakan, bahkan nama sekolahnya,” tandas Dedi.

Diinformasikan, proyek pembangunan USB SMKN Solear senilai Rp1,4 miliar ini dipertanyakan, lantaran dibangun diatas lahan yang bukan merupakan aset milik pemerintah daerah. Namun, masih milik pengembang PT Kirana Surya Perkasa, pengembang perumahan Kirana.(yat's)

Read More.. Read more...

Aryo Mahardika Terpilih Menjadi Ketua LPPUAM


Bertempat di Ruang Rapat Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Banten rembug mampulung beberapa lembaga mengagas berdirinya Lembaga Pemantau Penyehatan Usaha dan Anti Monopoli (LPPUAM) Provinsi Banten.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PWI Banten Firdaus, Ketua Bidang Organisasi PWI Banten Cahyono Adi, Direktur Eksekutif LKBH PWI Rizal, Direktur Litigasi LKBH Rachmatullah Roeslan, Direktur non-Litigasi Syarif Madszkrullah dan beberapa anggota litigasi dan nonlitigasi LKBH PWI Banten serta beberapa LSM.

Pada malam itu secara resmi dibentuk Lembaga Pemantau Penyehatan Usaha dan Anti Monopoli (LPPUAM) Provinsi Banten. Dan terpilih sebagai ketua sekaligus ketua fomatur Aryo Mahardika.

Menurut Aryo Mahardika, pembentukan ini tidak terlepas dari dorongan PWI Cabang Banten. “Kita berharap Lembaga ini menjadi Lembaga Pengawas yang Efektif dan Kredibel untuk mengawasi Penyehatan Usaha dan Anti Monopoli dalam rangka meningkatkan Kesejahteraan rakyat,” ujar Aryo alumnus Fakultas Hukum Universitas Pajajaran ini.

Aryo menjelaskan, bahwa lembaga ini setelah terbentuk akan menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

“Kita juga akan melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Kita juga dapat meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-Undang ini,” tandas putera Daenulhay mantan Direktur Utama PT. Krakatau Steel ini. @MANSAR/pwi

Read More.. Read more...

September 14, 2011

Waria Ditemukan Tewas di Jalan Tol Karang Tengah

TANGERANG-Sesosok jenazah yang diduga waria ditemukan di pinggir jalan tol Jakarta - Tangerang, tepatnya di sekitar pintu tol Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (13/9). Mayat tersebut ditemukan oleh seorang warga yang kebetulan melintas di pinggir jalan tol, sekitar pintu tol Karang Tengah. Saat melintas, warga tadi mencium bau busuk. Setelah dicek secara seksama, bau busuk itu berasal dari selokan yang berada di pinggir jalan tol tersebut. Ketika didekati, ternyata ada sesosok mayat pria berpakaian wanita. Mayat ditemukan menggunakan kaus berwarna gelap dan celana jeans. Karena sudah berhari-hari, pakaian yang digunakan sudah kotor dengan lumpur. "Bau busuk sekali. Ternyata ada mayat. Warga sekitar sini tidak ada yang kenal," ucap Rizal, warga setempat. Sementara itu, menurut Kapolsek Ciledug, Kompol Sukiman, di tubuh mayat waria tanpa identitas itu terdapat luka pukulan benda tumpul. "Kami perkirakan mayat ini adalah korban perampokan," ujarnya. Menurut Sukiman, mayat waria itu berkisar usia 25 - 30 tahun. Kini mayat itu dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diotopsi. "Kami masih terus menyelidiki penyebab utama kematian korban. Jadi ditunggu saja," ujarnya. sumber: http://www.tangerangnews.com/baca/2011/09/13/5513/waria-ditemukan-tewas-di-jalan-tol-karang-tengah

Read More.. Read more...

April 28, 2011

Gubernur Akui ada PNS yang NII, TNI Terus Pantau

Gubernur banten mengakui keberadaan anggota Negara Islam Indonesia (NII) sudah masuk di jajaran pegawai negeri sipil yang ada di Pemerintahan Provinsi Banten, hal ini terungkap dalam acara silaturahmi dan dialog Ulama dan Umaro di Makorem 064 Serang di Serang, Kamis (28/4)

"Informasi tersebut telah disampaikan kepada kami, namun demikian merupakan hak azasi manusia karena tidak ada aturannya yang bersangkutan tidak diperkenankan menjadi PNS," kata Ratu Atut Chosiyah



Namun demikian, Gubernur mengatakan, pihaknya juga akan terus berkordinasi dengan jajaran pihak keamanan mulai dari tingkat provinsi hingga desa dan kelurahan agar mewaspadai gerakan-gerakan yang bisa membuat keresahan dalama masyarakat melalui pembinaan yang dilakukan oleh jajaran pemerintah, aparat keamanan dan tokoh masyarakat.



Sementara itu, Komandan Korem 064 Maulana Yusuf Serang Kol Inf Joko Warsito, mengatakan, TNI di jajaran Makorem terus memantau dan memonitoring keberadaan anggota atau aktivitas NII di wilayah Banten, karena pihaknya juga memiliki data-data awal mengenai keberadaan anggota NII di Banten.



Namun demikian, saat ini tidak ada tindakan yang bisa dilakukan TNI terkait dengan aktivitas mereka kecuali melakukan pendalaman dan perkembaangan aktivitas mereka. "NII bukan masalah baru, ini masalah lama yang terus berkembang dan tetap ada. TNI terus memonitor keberadaan anggotanya, dalam waktu dekat akan ada langkah-langkah yang akan dilakukan oleh TNI terkait masalah ini " Ujar Kol Inf Joko Warsito. (M03)

Read More.. Read more...

April 27, 2011

Pengawas Harus Profesional

Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Serang terus meningkatkan mutu pengawas sekolah, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara maksimal untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sebab, secara umum, menurut Kepala Dindik Kabupaten Serang Yahya Soleh, mutu pendidikan di Indonesia masih ketinggalan dari yang lain.

“Ada tiga hal yang memengaruhi mutu pendidikan, yakni profesionalisme, sarana dan prasarana, dan kesejahteraan tenaga pendidikan. Berbicara soal profesionalisme, hasil survei sebuah lembaga independen menyatakan bahwa dari 3,5 juta guru di Indonesia, hanya 1 juta di antaranya saja yang benar-benar guru profesional. Selebihnya yang 2,5 juta masih belum profesional,” terang Yahya dihadapan puluhan pengawas dan calon pengawas di lingkungan Dindik Kabupaten Serang yang merupakan mahasiswa pascasarjana STIE Kusumanegara, bertempat di kampus Institut Tekonologi dan Bisnis (ITB) Piksi, beberapa waktu lalu.

Hadir dalam acara itu Asda I Setda Pemkab Serang Rahmat Jaya, Direktur Eksekutif Yayasan Piksi Yos Sudarso Junus, Rektor ITB Piksi Iwan K Hamdan, Kepala Bidang Pembinaan TK/SD Dindik Kabupaten Serang Asep Nugraha, serta dosen undangan Dr Ade Sutisnajaya.

Lebih lanjut Yahya mengatakan, yang perlu dibenahi adalah sifat-sifat profesionalisme, baik dari para pengawas, kepala sekolah, hingga guru. “Pengawas harus bisa memberi contoh,” timpalnya.

Maka dari itu, sambung Yahya, melalui perkuliahan pascasarjana ini, para pengawas dan calon pengawas bisa lebih profesional lagi dalam menjalankan fungsinya. “Biaya kuliah pascasarjana memang berat. Tetapi itu harus dipaksakan demi tercapainya tujuan pendidikan. Kami harap ke depan Pemkab Serang bisa mengalokasikan anggaran untuk meringankan biaya kuliah pascasarjana bagi para pengawas,” ujarnya.

Terlebih, menurut Yahya, upaya peningkatan kompetensi pengawas sekolah dalam melaksanakan pembimbingan dan pelatihan keterampilan guru menjadi sangat penting, dan strategis dalam menjalankan tugas pokoknya. “Program peningkatan mutu guru untuk menjadi profesional tidak terlepas dari mutu pengawas sekolah,” imbuhnya.

Rektor ITB Piksi Iwan K Hamdan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kampusnya sangat peduli terhadap kemajuan pendidikan di Banten, tak terkecuali di Kabupaten Serang.
Untuk itu, kata Iwan, pihaknya siap memfasilitas guna menciptakan profil pengawas sekolah profesional dalam pengelolaan pendidikan. “Mungkin ke depannya kami akan buat workshop kuliah umum untuk meningkatkan kompetensi pengawas agar dunia pendidikan semakin berkualitas,” kata Iwan. (Ibn)

Read More.. Read more...

suara anda:

ShoutMix chat widget

Pengunjung Ke:

Pengikut

Lorem Ipsum


  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP